Proses Penyimpanan Bahan Makanan dalam Cold Room System
Sebagian besar diantara hasil pertanian maupun hasil laut di Indonesia memang tidak dikonsumsi secara langsung, melainkan diolah menjadi berbagai macam bentuk bahan makanan, alasannya dibandingkan dengan jumlah konsumsi secara langsung, hasil yang didapatkan dari pertanian maupun dari laut ini memang jauh lebih besar, sisanya tentu tak begitu saja dibuang, apalagi ia juga merupakan produk yang ketahanannya tidak terlalu lama, sehingga kemudian diolah kembali menjadi produk makanan lain yang juga bisa meningkatkan harga jualnya. Sebagian diantaranya disimpan dalam cold room system.
Seperti namanya ruang penyimpanan yang satu ini memang difungsikan untuk menjaga bahan-bahan makanan tersebut tetap dalam kondisi yang baik, tidak mengalami kerusakan meskipun lewat dari masa atau batasan waktunya. Sebelum nantinya semua bahan pertanian dan juga perikanan atau masuk kedalam tahapan pengolahan. Jadi kondisi dan nilai gizinya tak akan mengalami perubahan sebelum diolah secara langsung menjadi berbagai macam produk bahan makanan. Agaknya industri-industri yang berkutat dalam bidang ini juga harus memiliki sarana tersebut, untuk membantu kinerja mereka.
Cold room system memang hanya bagian terkecil dalam sebuah mesin industri, ia bekerja dengan sistem mempertahankan kualitas bahan agar tak berubah. Sistem yang digunakan salah satunya adalah cold stronge atau dengan cara pembekuan. Tahapannya sendiri terbagi atas jenis, berikut ini yang harus Anda ketahui, yaitu:
- Penurunan suhu, pada tahapan yang pertama nantinya suhu ruangan tersebut akan turun hingga titik beku yaitu 0 derajat, tahapan pembekuan umumnya digunakan untuk mencegah terjadinya penyebaran bakteri dalam bahan makanan tersebut, jadi semua bakteri yang ada di dalamnya perlahan akan mati, jadi proses pembusukan sendiri juga bisa dicegah. Bahan makanan tahan lebih lama.
- Penurunan suhu lanjutan menjadi kristal, setelah tahapan pertama selesai, nantinya akan dilakukan penurunan suhu lanjutan, sehingga bahan-bahan tersebut yang tadinya sudah berubah menjadi beku, menjadi kristal-kristal, bisa dilihat bagian permukaannya yang berubah jadi butiran es kecil-kecil, fase tersebut dikenal juga dengan nama thermal arrest.
- Menurunkan suhu hingga titik paling rendah. Pada proses yang satu ini sekitar 55% kandungan air yang ada dalam bahan makanan tersebut sudah berubah bentuk menjadi es. Sehingga seluruh air yang ada di dalamnya membeku. Kecepatan pembekuannya akan semakin turun dibandingkan proses yang sebelumnya, karena pada tahapan ketiga adalah proses paling akhir, juga digunakan untuk menjaga suhu tetap stabil.
Dalam prosesnya, maka pembekuan ini mengandalkan 2 cara, diantaranya adalah:
- Pembekuan lambat, dikenal juga dengan nama slow freezing, yaitu merupakan tahapan menurunkan suhu dengan thermal arrest time lebih dari 2 jam. Prosesnya yang lambat, membuat bahan makanan juga beku lebih lama. Biasanya digunakan untuk jenis-jenis bahan makanan yang tidak mudah busuk.
- Pembekuan cepat atau quick freezing, berbanding terbalik dengan pembekuan lambat, kinerjanya disini justru jauh lebih cepat. umumnya hasil dari pembekuan ini kristal es memiliki ukuran yang berbeda-beda, karena prosesnya tak lebih dari 2 jam. Umumnya dalam proses ini bahan makanan yang sudah membeku, nantinya jika dicairkan, maka hanya sejumlah kecil air keluar dari bahan makanan, sedangkan sisanya tetap terserap kembali, jadi ukurannya juga lebih besar. Digunakan untuk produk makanan cepat busuk seperti daging dan ikan.
Dalam sebuah industri pengolahan makanan, maka cold room system ini bagian penting untuk menjaga kualitas bahan. Pesan produknya langsung ke PT A-Sys Manufacture.